Rabu, 28 Oktober 2009

IMPLEMENTASI SISTEM DETEKSI PENYUSUPAN JARINGAN SECARA OTOMATIS DAN INTERAKTIF

Host/komputer yang terhubung ke network, mempunyai ancaman keamanan lebih besar daripada host yang tidak terhubung kemana-mana. Dengan mengendalikan network security, risiko tersebut dapat dikurangi. Namun network security biasanya bertentangan dengan network access, yaitu bila network access semakin mudah, maka network security makin rawan, dan bila network security makin baik, network access makin tidak nyaman. Suatu network didesain sebagai komunikasi data highway dengan tujuan meningkatkan akses ke sistem komputer, sementara security didesain untuk mengontrol akses. Penyediaan network security adalah sebagai aksi penyeimbang antara open access dengan security.
Ada beberapa poin penting yang harus di perhatikan saat kita akan membangun sebuah security dalam jaringan, antara lain :

Mengenali ancaman terhadap network security
Langkah awal dalam mengembangkan rencana network security yang efektif adalah dengan mengenali ancaman yang mungkin datang. Dalam RFC 1244, Site security Handbook, dibedakan tiga tipe ancaman :
1. Akses tidak sah, oleh orang yang tidak mempunyai wewenang.
2. Kesalahan informasi, segala masalah yang dapat menyebabkan diberikannya informasi yang penting atau sensitif kepada orang yang salah, yang seharusnya tidak boleh mendapatkan informasi tersebut
3. Penolakan terhadap service, segala masalah mengenai security yang menyebabkan sistem mengganggu pekerjaan-pekerjaan yang produktif.

Kontrol terdistribusi
Salah satu pendekatan dalam network security adalah dengan mendistribusikan tanggung jawab kontrol terhadap segmen-segmen dari jaringan yang besar ke grup kecil dalam organisasi. Pendekatan ini melibatkan banyak orang dalam keamanan, dan berjalan berlawanan dengan prinsip kontrol terpusat.

Menentukan security policy
Dalam network security, peranan manusia yang memegang tanggungjawab keamanan sangat berperan. Network security tidak akan efektif kecuali orang-orangnya mengetahui tanggungjawabnya masing-masing. Dalam menentukan network security policy, perlu ditegaskan apa-apa yang diharapkan, dan dari siapa hal tersebut diharapkan.

Pembatasan akses pada network dengan menggunakan Internal password authentication (password pada login system)
Password yang baik menjadi bagian yang paling penting namun sederhana dalam keamanan jaringan. Sebagian besar dari masalah network security disebabkan password yang buruk. Namun, untuk password yang bagus tidak perlu terlalu sering diganti, karena akan sulit mengingatnya. Sebaiknya password diganti setiap 3-6 bulan.

Selalu Mengaktifkan Firewall dan Routing Control
Firewall melindungi host-host pada sebuah network dari berbagai serangan. Meskipun aspek-aspek yang lain dalam jaringan tersebut juga menjadi faktor penentu tingkat keamanan jaringan secara keseluruhan, tetapi firewall atau routing control sangat berpengaruh pada kemanan jaringan tersebut secara keseluruhan. Komputer dengan firewall menyediakan kontrol akses ketat antara sistem dengan system lain.

Namun tetap sa “Tidak ada gading yang tak retak”, sebagus apapu system keamanan yang kita gunakan dan sesering apapun kita meng-updatenya, tetap saja kita tidak dapat terhindar dari penyusup.

0 komentar:

Posting Komentar