Rabu, 11 November 2009

X.25 Protokol

Sebagai salah satu protocol paket switching yang tertua, (Datalink Protocol) X.25 tidaklah sepopuler ‘keturunannya’ (Frame Relay, ATM, dll).
X.25 adalah protocol yang mendefinisikan bagaimana computer (device) pada jaringan public yang berbeda platform bisa saling berkomunikasi. Protocol yang sudah distandarisasi oleh International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T).
Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori:
Data Terminal Equipment (DTE),
Data Circuit-terminating Equipment (DCE) serta
Packet Switching Exchange (PSE).
Bagaimanapun protokol X.25 memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam implementasi protokol X.25. Beberapa kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

Implementasi Frame Relay pada Jaringan Komunikasi Data

Dewasa ini, perkembangan dunia telah semakin kompleks. Dulu melakukan pengolahan data pada perusahaannya dengan proses pengolahan berkas dimana banyak proses yang dilakukan dengan manual, sekarang orang telah menggunakan teknologi komputerisasi untuk melakukan pengolahan datanya, sehingga kegiatankegiatan yang berhubungan dengan data dikomunikasikan dalam sebuah jaringan.
Seiring dengan tuntutan zaman pula semua aktivitas-aktivitas komunikasi data haruslah mampu berlangsung dalam waktu yang cepat. Sebuah perusahaan tentu saja menginginkan satu layanan jaringan komunikasi yang memiliki performansi yang tinggi untuk mendukung setiap aktivitasnya, sehingga dapat memberikan peluang keuntungan yang maksimum dan kerugian yang minimum. Akhirnya, para developer dunia jaringan komunikasi dituntut harus mampu mencari solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan dunia terhadap layanan komunikasi data yang memiliki performansi yang tinggi dan handal.